Sunday, March 20, 2016

Didikan Orangtua Tegas dan Marah untuk Anak

belajar menjadi orangtua memang tidak ada habisnya, pengalaman dan mau belajarlah yang menjadi pedoman saya saat membimbing anak saya cleo, ; baca lebih lanjut
terlepas dari sudah mengalami atau belum kami sebagai orangtua hanya berharap ada yang sudah mengalami dan kami belajar dari pengalaman tersebut.
tak sengaja kami ketemu dengan kisah yang ada diparenting "ayah edi" dimana kami tertarik untuk membaca pengalaman dan solusi yang diberikan oleh "ayah edi" dibeberapa tulisannya. yaitu bagaimana membedakan antara TEGAS & MARAH" bohong sekali rasanya bagi tiap orangtua tidak pernah marah kepada anaknya, entah perkara kecil atau besar yang pasti kamipun pernah mengalaminya, menarik sekaligus jadi pertanyaan adalah bagaimana membedakan kesepakatan atau kompromi pada usia anak tertentu yang disepakati keduabelah pihak, jika bicara semua aktifitas bisa dibuatkan aturan main, nah bagaimana solusi atau pengalaman yang saya dapat, berikut kutipannya : Tegas satu level di bawah marah, Tegas untuk mendidik, Marah cenderung hanya meluapkan emosi sesaat.
Tegas, itu melaksanakan kesepakatan tanpa kompromi, jadi jika kita tegas perlu ada kesepakatan dan aturan main dengan anak terlebih dahulu, jika belum ada aturan main dan kesepakatan antara orang tua dengan anak itu sering kali lebih kepada marah. semoga menjadi lebih jelas ya bun. Ciri-ciri utama yang membedakan tegas dengan marah adalah, apa bila setelah kita melakukannya menyesal “kenapa tadi saya seperti itu ke anak” nah itu biasanya idikasi bahwa kita marah, dan kelepasan atau out of control. Sementara jika tegas kita tidak menyesal, karena semua apa yang kita lakukan sudah terencana berdasarkan kesepakatan bersama. dan Bukan reaksi spontan semata. Jadi ingatlah selalu jika kita terpancing emosi segeralah kita bertanya pada diri sendiri, apakah kita sudah punya perjanjian dan kesepakatan sebelumnya tentang hal ini ? Jika belum, maka sebaiknya tunda dulu marahnya dan catat untuk segera melakukan diskusi bersama anak dan membuat kesepakatan bersama yang disertai konsekensi terhadap pelanggaran dan reward apa bila anak kita tidak melanggarnya setelah nanti tiba dirumah. (jika sedang di luar rumah). terimakasih ayah edi sudah memberikan pencerahan kami sebagai orangtua, semoga dari tulisan ini bisa membantu kami dan sahabat cleo lainnya (para orang tua) yang masih bingung membedakan antara marah dan tegas.

No comments:

Post a Comment